Monday, May 26, 2014

Kau, yang ku kagumi


Kamu, masih menjadi topik hangat di dalam lamunan. Aku tak mengerti, sebenarnya siapa kamu ! yang selalu menyeret ku kembali kemasa itu. Waktu memang cepat berlalu, tapi entah mengapa perasaan dalam hati ini tak memudar sedikit pun. Jika saja, aku bisa beranjak sesaat dari perasaan yang terus menghantui ini, mungkin aku akan rehat sejenak, hanya untuk melepas lelah menjadi seorang pengagum dan jika aku merindukan mu (lagi) aku akan selalu menjadi seseorang yang menyebut namamu disela do'a ku.
Kamu tau ? seberapa besar usaha untuk meninggalkan & menjauh darimu, tapi aku terlalu lemah, selalu ku mencari bayangmu di teduhnya cintaku. entah ini cinta atau hanya rasa kagum semata. Tetapi saat sosokmu ada di hadapan ku, saat bibir merahmu melengkungkan senyum padaku, tiba-tiba terjadi getaran dahsyat yang menghujam jantung ku ! Oh, Tuhan .... perasaan apa ini ? cinta atau hanya rasa kagum semata, tanya ku lagi didalam hati. yaa walaupun itu terjadi di masa yang telah lampau, yang tak seharusnya ada dalam memory otakku, mungkin ini tak berarti bagimu, jelas tak berarti ! siapa aku ? bahkan kamu tak mengenali nya !
Ini terlalu bodoh, memperhatikan, menyayangi, mengagumi seseorang diwaktu dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dan untuk apa mengharap, untuk apa merintih, jika ditengahnya berdiri tembok pemisah yang tinggi ? aku sadar betul akan hal ini !
Kamu terlalu indah bagiku, untuk ku miliki, untungnya aku mengerti bahwa cinta tak harus memiliki. Sehingga aku tak perlu egois akan perasaan ku kepadamu, karena aku juga sadar, bahwa aku telah memiliki dia sebagai pendampingku, dia yang menjadi ibu dari anak2ku ! Tapi apakah ini adil ? adilkah bagi seorang pria seperti ku, yang terlalu lemah untuk mengungkapkan cinta ! Jika cinta tak harus memiliki, bagaimana kita bisa merasakannya ? apakah harus merelakan seseorang yaitu kamu, tersenyum bahagia dengan pria lain, sedangkan aku berharap, akulah pria pendamping mu ! entahlah, mungkin ini jalan hidupku, yang hanya bisa menjadi seorang pria bungkam. Seandainya aku memiliki keberanian lebih, akan ku tunjukkan dan ku ungkapkan seberapa berharganya dirimu di hidupku.
Aku tak akan menyesal telah mengenalmu, aku tak akan mengeluh dengan perasaan ku, karena aku tau, Tuhan telah merencanakan suatu kisah yang indah, bagi perjalanan hidupku.
Terima kasih, kau yang tunjukkan sedih, perih, sakit, suka dan bahagia dalam cinta di hidupku.

No comments:

Post a Comment