Wednesday, April 17, 2013

Paket Keduaku



Hari ini aku bangun lebih awal dari hari sebelumnya dikarenakan tidur yang kurang nyenyak lantaran terlalu capek sekali badan ini. Kerja seharian dan malamnya aku dan tim Jigsaw main futsal dilapangan PMC Tanjung Tabalong melawan UT. Yaah walaupun kalah tapi kami tetap bangga lantaran pertandingan perdana dan tandang ini cukup membuat pemain kawakan seperti UT harus ekstra kerja keras menghadapi gempuran dari kamiJ
Pukul 04.41 sebelum masuk waktu shalat subuh, aku udah mandi dan berpakaian kerja namun saat itu aku merasa kurang enak badan lantaran sedikit meriang dan hidungku mengeluarkan angin yang sedikit lebih hangat dari sebelumnya. Tatapanku samarku tertuju pada rekan kerja yang masih anteng dipembaringannya, tak lama kemudian terdengar suara mikrofon masjid sebelah mess mulai disentuh pertanda adzan subuh akan segera berkumandang. Segera aku gulung lengan baju dan celanaku yang kemudian aku menuju kedapur dimana tempat biasanya aku mandi dan berwudhu. Kuniatkan dengan ikhlas pada saat menyentuh dinginnya air.
“Bissmillahirrahmaanirrahiim…
NAWAITUL WUDHUU'A LIRAF'IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAN LILLAAHI TA'AALAA.

Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
Sedikit lebih specific:  Ya Allah, hamba berniat mensucikan diri untuk menghadapmu, maka bukalah pintu ampunanMu ya Allah”
Saat membasuh tangan, “Ya Allah ampunilah segala dosa yang aku lakukan dengan kedua tanganku ini, buatlah kedua tanganku ini berbicara yang baik baik saja pada saat menghadapiMu kelak”
Saat membasuh mulut, “ Ya Allah, ampunilah seluruh dosa yang kubuat dengan mulutku ini, setiap makanan dan minuman yang tidak halal yang telah aku makan, semua perkataan buruk yang telah ku ucapkan dan semua kegiatan mungkar yang telah dilakukan oleh mulut ini, sederhanakanlah kesalahan dari mulutku ya Allah”
Saat mencuci hidung, “Ya Allah, ampuni segala dosa yang kuperbuat dengan hidungku, mencium aroma kemaksiatan, menghirup polusi keburukan dan bernafas disaat melakukan laranganMu, dengan ini hamba memohon agar hidung hamba hanya menceritakan kebaikan saja kelak saat kau adili”
Saat membasuh wajah, “Ya Allah, ampunilah seluruh dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat dengan menggunakan wajahku, kemaksiatan yang timbul akibat mukaku dan kemungkaran yang aku lakukan dengan wajah ini, sucikan wajahku disaat menghadapMu nanti”
Saat mencuci kedua siku, ”Ya Allah, kedua siku ini sering melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji, sering melakukan dosa dan keburukan, maka hamba memohon kepadamu untuk menyederhanakan kesalahan itu dan membiarkan siku ini menopang segala kebaikan yang aku lakukan dengan kedua tangan”
Saat membasuh kepala, “ Ya Allah, kepala ini tempat bermuara pikiran baik dan buruk, biarkan air suci ini menjernihkan pikiran hamba, menghapus semua pikiran kotor dan pembenaran atas kesalahan yang dilakukannya, ampuni dosa dari kepala ini hamba dan jadikanlah kepala hamba ini sebagai hali sujud kepadaMu”
Saat membersihkan telinga, “ Ya Allah, telinga hamba sering hamba gunakan untuk mendengar yang bukan perintahMu, maka dengan air wudhu ini hamba memohon agar Engkau mengampuni setiap dosa, setiap bulir kata dan suara yang tertangkap olehnya yang bukan dijalanMu”
Saat membasuh kaki, “Ya Allah, kedua kaki yang sedang hamba basuh ini seringkali hamba gunakan untuk berjalan ketempat-tempat yang bukan perintahMu, jarang sekali hamba pakai untuk menjauhi laranganMu, hamba mohon kepadaMu ya Allah untuk mengampuni dosa dari kedua kaki ini dan biarkan dia berbicara yang baik-baik saja saat menghadapi pengadilanMu.
Seusainya, aku langsung mengambil sajadah kecil punya teman yang biasa aku gunakan. Berwarna dominan hijau islam dan bertekstur yang tidak begitu lembut namun pernah membuat airmataku menyentuhnya.
Kuposisikan tubuhku semestinya, kutarik nafasku dalam-dalam dan kutahan sejenak seraya mengucap dalam hati.. Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah(aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah) wa Asyhadu an-Na Muhammadarrosuululloh(dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)
Dzikir taubat dan niat shalat aku ucapkan dalam hati sambil terus membayangkan bahwa sesaat lagi aku akan menghadap Sang Pembesar yang Maha Kuat dan Maha Tinggi yang dimana aku hanyalah titik atom terkecil dari yang paling kecil yang sudah dibagi menjadi milyaran titik titik atom lainnya yang tidak ada kekuatan sama sekali kecuali atas izinNya. Sesaat setelah itu tubuhku terasa lemah dan serasa akan jatuh(mungkin karena kelelahan yang sangat sepertinya) disaat bersamaan pula aku merasa ada yang menopangku untuk tetap berdiri tegap dalam menunaikan ibadah subuhku. Aku merasa pikiranku jadi tajam dan ingatanku akan masa lalu semakin jelas. Aku yakin sekali bahwa aku sedang bercermin dan aku sedang melihat kelakuanku dimasa lalu yang membuat aku takut, saking takutnya aku sampai menagis terisak dalam shalatku, aku ga kuasa menahan itu dan aku ga sanggup untuk tidak memikirkannya, Alhamdulillah Ya Allah, Engkau masih menyayangiku, Engkau masih ingin aku kembali kejalan yang benar, memperbaiki semua kesalahan dan dosa yang aku perbuat. Gelak tawa yang saling bersahutan ditengah kepulan asap rokok, dihiasi dengan putaran lampu temaram berwarna warni, ditemani beberapa teman wanita yang memiliki aroma tubuh penyeruak nafsu, aurat yang terpampang, suguhan minuman beralkohol dan dilengkapi dengan hentakan music illuminati yang menjadikan aku sengaja tuli akan suara adzan, sengaja buta akan lafadzh Quran, dan seolah lumpuh akan Masjid. Ya Allah, inilah gambaran masa lalu ku yang sangat hitam yang ga sanggup aku ceritakan betapa hitamnya aku saat itu. Linangan demi linangan mengalir dari kedua sudut mataku terlebih pada saat aku bersujud. Ya Allah, aku ga kuat lagi menyaksikannya, aku ga sanggup lagi mengingatnya, dan aku ga kuasa lagi menahan lebih lama tangisan ini. Ampunkan hamba Ya Allah, berikan hamba kesempatan untuk memperbaikinya, untuk bertobat, untuk kembali ke golongan kanan dan untuk mendapatkan senyuman dari Engkau dan RosulMu ya Allah.
Dalam keseharian, bathinku sering mengucap”aku berhak mendapat paket tanpa diminta” dan saat itu aku sadar bahwa CERMIN itulah Paket Keduaku yang selalu aku bawa kemana-mana dalam hakekat hidup dan aku yakin bahwa suatu saat aku pasti akan mendapatkan paketan lainnya yang bisa membuat aku benar-benar KELUAR dari nistanya masa lalu dan fananya dunia ini. Terima kasih ya Allah atas segala kemurahan dan ridho dari Engkau juga RasulMu. Semoga sebelum waktu memanggilku, aku telah berada dalam makam ridho ini. Amin…

No comments:

Post a Comment