Hari ini aku bangun lebih awal
dari hari sebelumnya dikarenakan tidur yang kurang nyenyak lantaran terlalu
capek sekali badan ini. Kerja seharian dan malamnya aku dan tim Jigsaw main
futsal dilapangan PMC Tanjung Tabalong melawan UT. Yaah walaupun kalah tapi
kami tetap bangga lantaran pertandingan perdana dan tandang ini cukup membuat
pemain kawakan seperti UT harus ekstra kerja keras menghadapi gempuran dari
kamiJ
Pukul 04.41 sebelum masuk waktu
shalat subuh, aku udah mandi dan berpakaian kerja namun saat itu aku merasa
kurang enak badan lantaran sedikit meriang dan hidungku mengeluarkan angin yang
sedikit lebih hangat dari sebelumnya. Tatapanku samarku tertuju pada rekan
kerja yang masih anteng dipembaringannya, tak lama kemudian terdengar suara
mikrofon masjid sebelah mess mulai disentuh pertanda adzan subuh akan segera
berkumandang. Segera aku gulung lengan baju dan celanaku yang kemudian aku
menuju kedapur dimana tempat biasanya aku mandi dan berwudhu. Kuniatkan dengan
ikhlas pada saat menyentuh dinginnya air.
“Bissmillahirrahmaanirrahiim…
NAWAITUL WUDHUU'A LIRAF'IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
NAWAITUL WUDHUU'A LIRAF'IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
Sedikit lebih specific: Ya Allah, hamba berniat mensucikan diri untuk
menghadapmu, maka bukalah pintu ampunanMu ya Allah”
Saat membasuh tangan, “Ya Allah ampunilah segala dosa yang aku
lakukan dengan kedua tanganku ini, buatlah kedua tanganku ini berbicara yang
baik baik saja pada saat menghadapiMu kelak”
Saat membasuh mulut, “ Ya Allah, ampunilah seluruh dosa yang kubuat
dengan mulutku ini, setiap makanan dan minuman yang tidak halal yang telah aku
makan, semua perkataan buruk yang telah ku ucapkan dan semua kegiatan mungkar
yang telah dilakukan oleh mulut ini, sederhanakanlah kesalahan dari mulutku ya
Allah”
Saat mencuci hidung, “Ya Allah, ampuni segala dosa yang kuperbuat
dengan hidungku, mencium aroma kemaksiatan, menghirup polusi keburukan dan
bernafas disaat melakukan laranganMu, dengan ini hamba memohon agar hidung
hamba hanya menceritakan kebaikan saja kelak saat kau adili”
Saat membasuh wajah, “Ya Allah, ampunilah seluruh dosa dan
kesalahan yang telah kuperbuat dengan menggunakan wajahku, kemaksiatan yang
timbul akibat mukaku dan kemungkaran yang aku lakukan dengan wajah ini, sucikan
wajahku disaat menghadapMu nanti”
Saat mencuci kedua siku, ”Ya Allah, kedua siku ini sering melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terpuji, sering melakukan dosa dan keburukan, maka
hamba memohon kepadamu untuk menyederhanakan kesalahan itu dan membiarkan siku
ini menopang segala kebaikan yang aku lakukan dengan kedua tangan”
Saat membasuh kepala, “ Ya Allah, kepala ini tempat bermuara
pikiran baik dan buruk, biarkan air suci ini menjernihkan pikiran hamba,
menghapus semua pikiran kotor dan pembenaran atas kesalahan yang dilakukannya, ampuni
dosa dari kepala ini hamba dan jadikanlah kepala hamba ini sebagai hali sujud
kepadaMu”
Saat membersihkan telinga, “ Ya Allah, telinga hamba sering hamba
gunakan untuk mendengar yang bukan perintahMu, maka dengan air wudhu ini hamba
memohon agar Engkau mengampuni setiap dosa, setiap bulir kata dan suara yang
tertangkap olehnya yang bukan dijalanMu”
Saat membasuh kaki, “Ya Allah, kedua kaki yang sedang hamba basuh
ini seringkali hamba gunakan untuk berjalan ketempat-tempat yang bukan
perintahMu, jarang sekali hamba pakai untuk menjauhi laranganMu, hamba mohon
kepadaMu ya Allah untuk mengampuni dosa dari kedua kaki ini dan biarkan dia
berbicara yang baik-baik saja saat menghadapi pengadilanMu.
Seusainya, aku langsung mengambil
sajadah kecil punya teman yang biasa aku gunakan. Berwarna dominan hijau islam
dan bertekstur yang tidak begitu lembut namun pernah membuat airmataku
menyentuhnya.
Kuposisikan tubuhku semestinya,
kutarik nafasku dalam-dalam dan kutahan sejenak seraya mengucap dalam hati.. Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah(aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah) wa Asyhadu an -Na
Muhammadarrosuululloh(dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)
Dzikir taubat dan
niat shalat aku ucapkan dalam hati sambil terus membayangkan bahwa sesaat lagi
aku akan menghadap Sang Pembesar yang Maha Kuat dan Maha Tinggi yang dimana aku
hanyalah titik atom terkecil dari yang paling kecil yang sudah dibagi menjadi
milyaran titik titik atom lainnya yang tidak ada kekuatan sama sekali kecuali
atas izinNya. Sesaat setelah itu tubuhku terasa lemah dan serasa akan jatuh(mungkin
karena kelelahan yang sangat sepertinya) disaat bersamaan pula aku merasa ada
yang menopangku untuk tetap berdiri tegap dalam menunaikan ibadah subuhku. Aku merasa
pikiranku jadi tajam dan ingatanku akan masa lalu semakin jelas. Aku yakin
sekali bahwa aku sedang bercermin dan aku sedang melihat kelakuanku dimasa lalu
yang membuat aku takut, saking takutnya aku sampai menagis terisak dalam
shalatku, aku ga kuasa menahan itu dan aku ga sanggup untuk tidak
memikirkannya, Alhamdulillah Ya Allah, Engkau masih menyayangiku, Engkau masih
ingin aku kembali kejalan yang benar, memperbaiki semua kesalahan dan dosa yang
aku perbuat. Gelak tawa yang saling bersahutan ditengah kepulan asap rokok,
dihiasi dengan putaran lampu temaram berwarna warni, ditemani beberapa teman
wanita yang memiliki aroma tubuh penyeruak nafsu, aurat yang terpampang, suguhan
minuman beralkohol dan dilengkapi dengan hentakan music illuminati yang
menjadikan aku sengaja tuli akan suara adzan, sengaja buta akan lafadzh Quran,
dan seolah lumpuh akan Masjid. Ya Allah, inilah gambaran masa lalu ku yang
sangat hitam yang ga sanggup aku ceritakan betapa hitamnya aku saat itu. Linangan
demi linangan mengalir dari kedua sudut mataku terlebih pada saat aku bersujud.
Ya Allah, aku ga kuat lagi menyaksikannya, aku ga sanggup lagi mengingatnya,
dan aku ga kuasa lagi menahan lebih lama tangisan ini. Ampunkan hamba Ya Allah,
berikan hamba kesempatan untuk memperbaikinya, untuk bertobat, untuk kembali ke
golongan kanan dan untuk mendapatkan senyuman dari Engkau dan RosulMu ya Allah.
Dalam keseharian, bathinku
sering mengucap”aku berhak mendapat
paket tanpa diminta” dan saat itu aku sadar bahwa CERMIN itulah Paket Keduaku yang
selalu aku bawa kemana-mana dalam hakekat hidup dan aku yakin bahwa suatu saat aku
pasti akan mendapatkan paketan lainnya yang bisa membuat aku benar-benar KELUAR dari nistanya masa lalu dan fananya
dunia ini. Terima kasih ya Allah atas segala kemurahan dan ridho dari Engkau
juga RasulMu. Semoga sebelum waktu memanggilku, aku telah berada dalam makam
ridho ini. Amin…
No comments:
Post a Comment